Selain itu, Rasulullah juga melakukan perdagangan atau jual beli dalam skala makro atau ekspor ke berbagai wilayah. Jiwa entrepreneurship tersebut mempengaruhi kehidupan sosial yang massif dan sistematis,” ungkap Muhlisin. Program yang dilakukan ini membahas mengenai cara menjalankan usaha skala kecil/mikro dengan memperhatikan kaidah yang baik. MBS menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah, artinya peserta pelatihan diajarkan untuk bertindak sebagai pemilik usaha yang mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan bisnis. Peserta pelatihan akan diberikan sudut pandang pemikiran atas tindakan kemudian akan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam training sebagai sebuah solusi untuk mengelola usaha sehari-hari. Pada kegiatan ini, mahasiswa yang berasal dari beberapa jurusan lain selain Prodi Bisnis Digital, mendapatkan beragam materi.
Pada tahun 2008 jumlah masyarakat yang terlibat sebagai pembuat jajanan sebanyak 35 orang. Namun, pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 17 orang sebagai pelaku pembuat jajanan. Hal tersebut dikarenakan banyak pelaku pembuat jajanan yang perlahan meninggalkan dan tidak bisa mempertahankan tradisi serta kurang mampu meneruskan dari generasi ke generasi. Namun pada tahun 2020 pembuat jajanan mulai mengalami kenaikan sebanyak 7 orang baru yang merupakan pemuda desa yang ingin meneruskaan usaha keluarganya yang sempat terbengkalai.
“Semuanya kita optimalkan, kita identifikasi karena pelaku UMKM Rembang banyak yang memerlukan bantuan-bantuan pendampingan. Rencananya, Pemkab Kulon Progo akan mengembangkan dan memperluas RSU Nyi Ageng Serang dari rumah sakit tipe D menjadi rumah sakit tipe C. Selain itu, pemkab akan membangun jalan dari Banguncipto-Gunungampo-Pengasih yang saat ini dalam tahap pembebasan lahan. Selain itu Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPD DIY yang melaksanakan wujud nyata kemitraan bersama Pemkab dalam hal ini Dinas Koperasi UKM Kulon Progo dalam rangka memberdayakan Koperasi dan UMKM khususnya Koperasi Gerak dan Pedagang Pasar Banguncipto Sentolo.
Para pemuda yang memiliki pendahulu sebagai pembuat jajanan mulai memproduksi jajanan tradisional dengan mengubah kemasan dan juga varian rasa sehingga dapat digemari banyak masyarakat baik tua maupun mudah. Salah satu produk dari kampung jajanan yang berhasil dibuat oleh para pemuda Desa Kedungsumur adalah bolen pisang aneka rasa. Di berbagai daerah, keberadaan usaha mikro seringkali mendominasi di Kabupaten Belitung Timur. Dengan keberadaannya ini diharapkan usaha mikro dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap ekonomi masyarakat.
Sejalan dengan peluncuran Kredit PEDE, debitur akan sekaligus mendapatkan pendampingan untuk mengelola keuangan usaha secara tepat dan terstruktur. Program ini menjadi jawaban dari Bank BPD DIY untuk terus peduli terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah dan khususnya extremely mikro. Petugas Analis Kredit Mikro Bank BPD DIY bertugas melakukan pendampingan kepada nasabah untuk menyampaikan pelatihan MBS.
Hal tersebut menjadi modal dan pembeda antara IAIN Pekalongan dengan perguruan tinggi lainnya. Pendaftar yang memenuhi syarat dan dinyatakan diterima akan ditempatkan di wilayah kerja Cilacap. Dikutip dari layanan e-Makaryo Pemprov Jateng, pihak pemberi kerja menawarkan gaji menarik dan kesempatan untuk diangkat menjadi pegawai tetap.
Namun seiring perkembanganIzaman penikmat jajanan tradisional mulai menurun, hal tersebut dikarenakan banyak beredarnya makanan atau jajanan yang lebih fashionable dan beraneka macam rasa. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Kedungsumur mengajak para pemuda desa untuk diperdayakan dalam bidang pembuatan jajanan agar mampu menghadirkan inovasi jajanan tradisional untuk tetap diminati masyarakat mulai dari tua hingga muda . Transformasi kemampuan tidak dapat dilupakan pemerintah desa karena dapat mengetahui seberapa berpengaruhnya kegiatan dalam proses pemberdayaan pemuda di kampung jajan Desa Kedungsumur Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo. Tahap transformasi kemampuan merupakan tahap yang menjadikan pemerintah desa untuk memberikan kemampuan dasar berupa wawasan sehingga mampu mengambil peran terhadap pemberdayaan pemuda untuk meningkatkan UMKM Desa Kedungsumur. Pada tahap ini dimana suatu tidakan untuk memberikan pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh menjadi efektif dan memuaskan. Tahapan ini pemeritah desa memberikan wawasan kepada para pemuda yang tergabung dalam pemberdayaan pemuda dengan melakukan kegiatan pembelajaran seperti pelatihan membuat jajanan tradisional dengan tampilan yang kekinian.
Pemerintah Desa Kedungsumur telah berupaya dengan keras agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya melalui programIUMKM Kampung Jajanan dengan harapan agar mampu membangun desa mandiri dari segi perekonominnya dan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan demikian Pemerintah Desa Kedung Sumur berusaha memperdayakan masyarakat termasuk para pemudanya agar terlibat langsung dalam program UMKM Kampung Jajanan ini. Kampung jajanan pertama kali dipelopori oleh salah satu warga desa setempat yang membuat beraneka macam jajanan tradisional berupa cakwe, roti goreng, bolen pisang, klepon dan masih banyak lagi, yang kemudian di jual dari kampung ke kampung. Tak jarang para pembelinya juga banyak yang berasal dari luar kota seperti Malang, Pasuruan, Mojokerto hingga Jember untuk mereka jual lagi di daerah mereka.